Kamis, 15 Desember 2011

agrobisnis



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
 Biji nangka merupakan bahan yang sering terbuang setelah dikonsumsi walaupun ada sebagian kecil masyarakat yang mengolahnya untuk dijadikan makanan misalnya direbus atau dibakar dan digunakan sebagai makanan ternak padahal banyak terdapat kandungan zat yang  bermanfaat didalam biji nangka tersebut.Namun dewasa ini  pemanfaatan biji nangka semakin meningkat seiring meningkatnya kesadaran terhadap limbah yang masih dapat dimanfaatkan   dan  dapat menjadi keuntungan ekonomi . Contoh olahan  yang terbuat dari biji nangka dapat berupa tempe, kripik ,Susu bahkan es lilin,yogurt.
Variasi jajanan  yang berusaha di kembangkan salah satunya kripik . Pembuatan keripik merupakan salah satu cara mengawetkan makanan supaya dapat bertahan lebih lama Pembuatan keripik juga akan mengurangi kerugian akibat pembusukan yang terjadi atau hasil produksi yang tidak sesuai dengan pasar.Selain itu, olahan menjadi keripik akan meningkatkan nilai produk menjadi  lebih tinggi .Selama  ini  kita sering menjumpai keripik dari  buah-buahan dan sayur namun keripik dari biji buah jarang ditemui.Biji buah memang belum dimanfaatkan secara maksimal karena memang biji dikenal bukan sebagai makanan melainkan biji digunakan dalam pembudidayaan tanaman.Biji buah-buahan pada dasarnya mempunyai kandungan zat yang juga bermanfaat untuk tubuh namun memang biji buah belum lazim diolah menjadi makanan.,biji nangka adalah salah satunya.
Beberapa kandungan yang dapat dimanfaatkan, diantaranya adalah karbohidrat (36,7 g/100 g), protein (4,2 d/100 g), dan energi (165 kkal/100 g), sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang potensial. Biji nangka juga merupakan sumber mineral yang baik. Kandungan mineral per 100 gram Biji nangka adalah fosfor (200 mg), kalsium (33 mg), dan besi (1,0 mg). Selain dapat dimakan dalam bentuk utuh, biji nangka juga dapat diolah menjadi tepung. Selanjutnya dari tepungnya dapat dihasilkan berbagai makanan olahan.(Made Astawan.2007)
Berdasarkan kondisi bahwa banyak biji nangka yang belum dimanfaatkan secara optimal padahal biji nangka mempunyai nilai gizi yang baik maka biji nangka tersebut diolah menjadi keripik.Selain mengoptimalkan manfaatnnya sekaligus menambah nilai ekonomis biji nangka tersebut. Sehingga  tadinya limbah  namun karena diolah tidak ayal akan menjadi peluang usaha yang menutungkan.

B.  Perumusan Program
a.    Apa kandungan limbah dari  biji nangka(beton) sehingga layak menjadi bahan konsumsi yang bernilai gizi ?
b.    Bagaimana  memanfaatkan limbah dari biji nangka sebagai produk olahan berupa jenis makanan ringan  seperti kripik sehingga medatangkan keuntungan ?
c.    Apa manfaat yang dihasilkan dari pengolahan limbah biji nangka  menjadi kirpik biji nangka  bagi masyarakat  luas ?
d.   Bagaimana menjadikan  olahan sebagai upaya melatih ketrampilan mahasiswa agar lebih mandiri?
e.    Bagaimana prospek usaha kripik  biji nangka peluang usaha yang potensial?

C.  Tujuan Program
Tujuan dari program kewirusahaan ini adalah :
a.    Mengangkat potensi limbah menjadi lebih bernilai ekonomis .
b.    Membuat variasi makanan telah ada berupa camilan kripik 
c.    Melatih mahasiswa agar kreatif , terampil dan mandiri.
d.   Menciptakan  peluang bisnis baru .



D.    Luaran yang Diharapkan
Program kewirausahaan(agrobisnis) ini diharapkan  mampu mengangkat mengangkat potensi limbah menjadi lebih bernilai ekonomis  Di sisi lain, program ini diharapkan mampu menumbuh kembangkan ketrampilan mahasiswa agar lebih mandiri, dan menciptakan peluang bisnis baru di kota Semarang.

E.     Manfaat Program
Program mata kuliah agrobisnis ini pada dasarnya akan bermanfaat bagi mahasiswa, karena dengan program ini mahasiswa akan lebih kreatif menggali ide-ide lain yang nantinya bisa menumbuhkan jiwa kewirausahaan, memperoleh pendapatan sendiri, membuka peluang usaha di kota Semarang melalui usaha kripik Biji Nangka.