Rabu, 27 Juli 2011

klasifikasi makhluk hidup ??


Klasifikasi merupakan sarana pengelompokan makhluk hidup. Klasifikasi adalah pengelompokan sesuatu berdasarkan aturan tertentu. Dasar pengelompokan tersebut dapat menggunakan persamaan dan perbedan ciri morfologi, peranan bagi kehidupan manusia, ciri anatomi suatu makhluk hidup, atau ciri biokimia.
Tujuan klasifikasi adalah mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup agar mudah dikenali, mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki, melihat hubungan kekerabatan antaranggota kelompok makhluk hidup, mengurutkan proses evolusi/perkembangan suatu makhluk hidup berdasarkan hubungan kekerabatan dengan golongan lain. Manfaat klasifikasi ada dua, yaitu menyederhanakan objek studi dan agar dapat diketahui hubungan kekerabatannya dengan organisme yang lain. Tahap-tahap klasifikasi ada tiga, yaitu 
A. Pencandraan, berupa identifikasi/pengamatan ciri-ciri atau sifat-sifat
makhluk hidup.
B. Pengelompokan. 
C. Pemberi nama kelompok, berdasarkan ciri/sifat yang dimiliki atau menurut
    aturan tertentu.
Dalam pengelompokan makhluk hidup diperlukan aturan tertentu, yaitu kunci determinasi dengan cara membandingkan sifat/ciri yang satu dengan yang lain. Untuk lebih mudah dapat dilihat pada Modul SMP VII. caramembuat kunci determinasi sederhana halaman 32-34. Dari kunci determinasi tersebut, siswa dapat mencari tingkatan dalam

taksonomi, dari tingkat spesies, genus, famili, ordo, kelas, filum/divisio, sampai kingdom.
            Macam sistem klasikasi yang pernah dilakukan oleh manusia adalah Sistem klasifikasi alamiah, menggunakan dasar persamaan ciri morfologi yang  dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Tokohnya adalah Aristoteles. Dia mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kotiledon, ada tidaknya mahkota bunga, serta letak bakal buah. Tokoh yang lain adalah Theophrastus dalam bukunya ”History of Plant”. Dia mengelompokkan tumbuhan menjadi empat kelompok, yaitu pohon, semak/perdu, setengah semak, dan herba/ terna. Sistem ini memiliki kelebihan sebab orang biasa dapat melakukan  pengelompokan. Sistem klasikasi buatan (artifisial), dasar yang digunakan adalah beberapa persamaan ciri morfologi, alat reproduksi, lingkungan tempat hidup, dae rah penyebarannya. Tokohnya adalah John Ray dalam bukunya ”Historia Plantarium” berhasil mengelompokkan 1.800 jenis tanaman berdasarkan ciri bunga, batang, dan akarnya. Kelebihan dari sistem ini, yaitu semua orang dapat melakukan pengelompokan makhluk hidup dengan aturyang mereka buat sendiri . Sistem klasifikasi filogenik, dasar dari pengelompokan yang digunakan adalah hubungan kekerabatan antar takson. Tokohnya adalah Charles Robert Darwin dalam bukunya ”On the Origin of Spesies by Mean of Natural Selection”. Sistem Binomial Nomenklatur. Ada yang istimewa dari klasifikasi yang dilakukan oleh Carolus Linnaeus, yaitu adanya sistem penamaan dengan sistem binomial nomenklatur, yaitu
·         Nama ilmiah ditulis dalam bahasa Latin atau yang dilatinkan.
·         Setiap nama spesies terdiri atas dua suku kata, yaitu suku kata pertama menunjukkan   genus ditulis dengan huruf awal huruf besar, sedangkan suku kata kedua menunjukkan spesies yang ditulis dengan huruf awal huruf kecil seperti contoh Oryza sativa. Oryza menunjukkan genus, dan sativa menunjukan spesies.
·         Nama varietas atau penemu dapat ditambahkan pada suku kata ketiga, misalnya Oryza sativa glutinosa, glutinosa menunjukkan varietas yaitu padi jenis ketan.

Selain itu ada alternatif sistem klasifikasi, yaitu
  A. Sistem 2 kingdom: Plantae dan Animalia.
  B. Sistem 3 kingdom: Protista, Animalia, dan Plantae.
  C. Sistem 4 kingdom: Monera, Fungi, Plantae, dan Animalia.
  D. Sistem 5 kingdom: Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.
  E. Sistem 6 kingdom: Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, Animalia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar